Rabu, 31 Desember 2008

Kesalahan Dalam Mendidik

Oleh; Drs. Wawan Setiawan

Anak merupakan amanah allah yang harus di didik dan dibentuk menjadi anak yang shalih sehingga anak tersebut menjadi penyelamat bagi orang tuanya bukan menjadi penyebab siksa dan sengsara bagi orang tua. Hal ini bagaimana peranan orang terhadap anak, bila orang tua dapat berperan dengan baik dalam dalam mendidik anaknya insya Allah akan menjadi penyebab selamatnya orang tua.
Ada beberapa kesalahan orang tua dalam mendidik anaknya, yaitu:
1. Low Control (kurang Perhatian)
Menurut Professor Robert Billingham, Human Development and Family Studies - Universitas Indiana, “Anak terlalu banyak bergaul dengan lingkungan semu diluar keluarga, dan itu adalah tragedi yang seharusnya diperhatikan oleh orang tua”. Nah sekarang tahu kan, bagaimana menyiasatinya, misalnya bila anak Anda berada di penitipan atau sekolah, usahakan mengunjunginya secara berkala dan tidak terencana. Bila pengawasan Anda jadi berkurang, solusinya carilah tempat penitipan lainnya. Jangan biarkan anak Anda berkelana sendirian. Anak Anda butuh perhatian.
2. Kurang mendengarkan keluhan Anak
Menurut psikolog Charles Fay, Ph.D. “Banyak orang tua terlalu lelah memberikan perhatian - cenderung mengabaikan apa yang anak mereka ungkapkan”, contohnya Aisyah pulang dengan mata yang lembam, umumnya orang tua lantas langsung menanggapi hal tersebut secara berlebihan, menduga-duga si anak terkena bola, atau berkelahi dengan temannya. Faktanya, orang tua tidak tahu apa yang terjadi hingga anak sendirilah yang menceritakannya.
3. Sibuk Diluar Rumah; Kurang pertemuan
Menurut Billingham, orang tua seharusnya membiarkan anak melakukan kesalahan, biarkan anak belajar dari kesalahan agar tidak terulang kesalahan yang sama. Bantulah anak untuk mengatasi masalahnya sendiri, tetapi jangan mengambil keuntungan demi kepentingan Anda.
4. Menganggap Berlebihan terhadap sesuatu masalah
Menurut Judy Haire, “banyak orang tua menghabiskan 100 km per jam mengeringkan rambut, dari pada meluangkan 1 jam bersama anak mereka”. Anak perlu waktu sendiri untuk merasakan kebosanan, sebab hal itu akan memacu anak memunculkan kreatifitas tumbuh.
5. Bertengkar Dihadapan Anak
Menurut psikiater Sara B. Miller, Ph.D., perilaku yang paling berpengaruh merusak adalah “bertengkar” dihadapan anak. Saat orang tua bertengkar didepan anak mereka, khususnya anak lelaki, maka hasilnya adalah seorang calon pria dewasa yang tidak sensitif yang tidak dapat berhubungan dengan wanita secara sehat. Orang tua seharusnya menghangatkan diskusi diantara mereka, tanpa anak-anak disekitar mereka. Wajar saja bila orang tua berbeda pendapat tetapi usahakan tanpa amarah. Jangan ciptakan perasaan tidak aman dan ketakutan pada anak.
6. Tidak Konsisten
Anak perlu merasa bahwa orang tua mereka berperan. Jangan biarkan mereka memohon dan merengek menjadi senjata yang ampuh untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Orang tua harus tegas dan berwibawa dihadapan anak.
7. Mengabaikan Kata Hati
Menurut Lisa Balch, ibu dua orang anak, “lakukan saja sesuai dengan kata hatimu dan biarkan mengalir tanpa mengabaikan juga suara-suara disekitarnya yang melemahkan. Saya banyak belajar bahwa orang tua seharusnya mempunyai kepekaan yang tajam tentang sesuatu”.
8. Terlalu Banyak Nonton
Menurut Neilsen Media Research, anak-anak Amerika yang berusia 2-11 tahun menonton 3 jam dan 22 menit siaran TV sehari. Menonton televisi akan membuat anak malas belajar. Orang tua cenderung membiarkan anak berlama-lama didepan TV dibanding mengganggu aktifitas orang tua. Orang tua sangat tidak mungkin dapat memfilter masuknya iklan negatif yang tidak mendidik.
9. Mengukur dengan materi
Menurut Louis Hodgson, ibu 4 anak dan nenek 6 cucu, “anak sekarang mempunyai banyak benda untuk dikoleksi”. Tidaklah salah memanjakan anak dengan mainan dan liburan yang mewah. Tetapi yang seharusnya disadari adalah anak Anda membutuhkan quality time bersama orang tua mereka. Mereka cenderung ingin didengarkan dibandingkan diberi sesuatu dan diam.
10. Tidak Adil
Beberapa orang tua kadang lebih mendukung anak dan bersikap memihak anak sambil menjelekkan pasangannya didepan anak. Mereka akan hilang persepsi dan cenderung terpola untuk bersikap berat sebelah. Luangkan waktu bersama anak minimal 10 menit disela kesibukan Anda. Dan pastikan anak tahu saat bersama orang tua adalah waktu yang tidak dapat diinterupsi.

Jumat, 17 Oktober 2008

4 KUNCI BAHAGIA

Oleh: Drs. Wawan Setiawan

اربعة من سعادة المرء: ان يكون زوجته صالحة واولاده ابرارا وخلطاءه صالحين ورزقه في بلده
Tiap orang ingin hidup bahagia, sehingga mereka berusaha untuk menggapainya. Pertanyaannya, bahagia seperti apa yg diinginkan, atau bahagia seperti apa yg hendak dicapai? Apakah uang yg banyak? Jabatan? Dengan demikian, bahagia adalah sesuatu yg relatif.
Hadits tentang kebahagiaan,“Ada 4 faktor kebahagiaan, yakni mempunyai istri yg sholehah, anak yg berbakti, teman yg baik, dan rejeki (halal) yg diusahakan sendiri.”

Istri Sholehah Sifat-sifat istri sholehah terdapat di An Nisa(4):34,“Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka). Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasihatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka menaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.”

Sebaik-baik istri adalah istri (shalehah) yg membahagiakan, sebagaimana disebut dalam hadits,“Sebaik-baik perhiasan dunia adalah istri salehah, jika kamu lihat maka menyenangkanmu wajahnya, jika kamu minta sesuatu darinya maka memuaskanmu akhlaknya, jika kamu tak dirumah maka dijaganya dirinya, hartamu & anak2mu, jika kamu dekat dengannya maka sayang & ridho kamu padanya, jika kamu jauh darinya maka rindu kamu padanya.”

Dengan demikian, seorang istri hendaknya:- Bermuka manis (tidak cemberut bila uang belanja kurang)- Patuh dan setia (selama perintah suami tidak bertentangan dengan agama)- Memelihara amanah dari suami- Memelihara silaturahim dengan lingkungan sekitar- Tidak pergi tanpa ijin suami- Menyimpan aib (suami dan keluarga)

Anak Berbakti Anak merupakan ‘masalah’ yg mesti dihadapi hari ini dan masa depan. Harapan orang tua terhadap anak adalah si anak menjadi kebanggaan. Oleh karenanya, seorang anak mesti berbakti, dengan mematuhi perintah orang tua selama tidak bertentangan dengan agama.
Orang tua mesti membekali dengan pendidikan dunia dan akhirat. Dengan demikian, anak menjadi anak yang shalih, yg berguna bagi masyarakat dan agama. Jadikan anak sebagai anak sholeh dan bermanfaat, agar menjadi tabungan akhirat kelak.
Doa-doa untuk mendapatkan anak yg sholeh:“Dan orang-orang yang berkata: “Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami istri-istri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.” Al Furqaan(25):74
“Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh.” Ash Shaaffaat(37):100
“Kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi, Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki, Dia memberikan anak-anak perempuan kepada siapa yang Dia kehendaki dan memberikan anak-anak lelaki kepada siapa yang Dia kehendaki, — atau Dia menganugerahkan kedua jenis laki-laki dan perempuan (kepada siapa yang dikehendaki-Nya), dan Dia menjadikan mandul siapa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa.” Asy Syura(42):49-50
Teman yang baik Masalah peraulan menjadi faktor penentu dalam sosial. Saling menghormati, tolong menolong, akan membawa kebahagiaan. Rasululloh SAW sudah contohkan, bahwa meski hidup dalam kondisi yg sederhana, tapi kebahagiaan selalu beliau rasakan.
Hal tersebut bisa dilakukan di jaman sekarang, selama kita bergaul dengan orang baik di tempat/lingkungan yg baik pula.

Rizqi yang halal Dengan adanya rejeki yg halal, maka ibadah akan diterima, karena salah satu faktor diteriimanya ibadah adalah makanan kita mesti berasal dari usaha yg baik dan halal.
Terkait dengan rejeki:- Islam menyuruh umatnya untuk mencari rejeki yg halal dan baik. “Apabila telah ditunaikan sembahyang, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.” Al Jumu’ah(62):10
- Agar hidup dengan tenang, hiduplah dengan sederhana, jangan berlebihan.

Jumat, 19 September 2008

HATI-HATI DENGAN DENGKI

Oleh: Drs. Wawan Setiawan
Kenapa iblis tidak mau bersujud kepada Nabi Adam as? Sebab, iblis sangat dengki terhadapnya. Karena itu, barang siapa di antara kita memiliki sifat dengki, maka sungguh kita telah memiliki salah satu sifat iblis.
Rasulullah SAW bersabda, "Melepaskan dua ekor srigala lapar di kandang kambing tidak lebih besar bahayanya di bandingkan dengan seorang muslim yang rakus terhadap harta dan dengki terhadap agama. Sesungguhnya dengki itu memakan habis kebaikan, seperti api melalap habis kayu". (HR. At-Tirmidzi)
Seorang pendengki hidupnya tidak akan mulia di dunia. Malaikat pun akan muak kepadanya. Jika kelak mati, ia akan mendapatkan kedudukan yang teramat hina di hadapan Allah. Demikian pula di Yaumul Hisab timbangannya akan terbalik, sehingga neraka Jahanam pun siap menerkamnya. Itulah nasib malang yang akan Allah timpakan kepada seorang pendengki.
Apakah dengki itu? Secara garis besar sifat ini terbagi ke dalam dua bagian.
Pertama, dengki yang diharamkan. Seseorang merasa tidak senang atas kenikmatan yang diperoleh orang lain dan merasa bahagia kalau orang lain mendapat musibah. Atau setidaknya, ia menginginkan nikmat yang ada pada orang lain tersebut hilang. Ini dengki yang diharamkan, karena sifat seperti ini termasuk ke dalam tingkatan ketiga dari penyakit hati.Kedua, dengki yang diperbolehkan berupa rasa iri kepada kenikmatan orang lain, tapi tidak ingin menghilangkan kenikmatan tersebut darinya. Melihat orang lain memiliki rumah bagus, kita merasa iri ingin pula memiliki hal yang sama dan tidak dengan cara menjadikan orang tersebut jatuh miskin. Keinginan seperti ini wajar-wajar saja selama tidak bergeser menjadi perasaan tidak enak, yang berlanjut pada hasrat ingin melenyapkan kenikmatan orang tersebut. Bahkan, "kebolehan" merasa dengki seperti ini insya Allah akan berpahala bila kita berbuat. Pertama, ketika melihat orang berilmu dan gemar mengamalkan ilmunya, giat berdakwah dengan penuh keikhlasan, dan kita pun menginginkan untuk berbuat seperti itu.
Kedua, ketika melihat orang kaya yang gemar membelanjakan hartanya di jalan Allah, lantas kita menginginkan berbuat hal serupa.Dengki biasanya akan berpasangan dengan keadaan yang dihadapi pemiliknya. Mahasiswa akan dengki kepada sesama mahasiswa. Orang pintar akan dengki kepada orang yang pintar lagi, demikian seterusnya. Pendek kata, akan sulit terjadi seseorang merasa dengki terhadap orang lain yang memiliki kapasitas berbeda.
Secara umum ada empat hal yang bisa menyebabkan munculnya sifat dengki, yaitu:
pertama, kebencian dan permusuhan. Sifat ini bisa muncul karena pernah disakiti, difitnah, salah satu haknya dilanggar, atau sebab-sebab lain yang merugikan diri sendiri. Kedua, hadirnya naluri untuk selalu lebih dari orang lain. Naluri ini merupakan jalan tol menuju penyakit dengki. Seseorang yang merasa pakaiannya paling bagus misalnya, akan mudah dihinggapi rasa dengki ketika melihat ada orang yang pakaiannya lebih bagus dan lebih mahal daripada yang dipakai dirinya. Kita hidup seharusnya seperti orang memandikan mayat. Ia akan senang bila ada yang membantu. Ketika berkiprah dalam dakwah, hendaknya kita bersyukur tatkala ada saudara seiman yang memiliki misi yang sama, dan ditakdirkan ilmu dan jamaahnya lebih banyak dari kita. Allah SWT berfirman dalam QS An-Nisaa: 32,
''Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebagian kamu lebih banyak daripada sebagian lain. (Karena) bagi laki-laki ada bagian dari apa yang mereka usahakan dan bagi wanita pun ada bagian dari apa yang mereka usahakan. Dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.''
Penyebab dengki yang ketiga adalah ambisi kepemimpinan. Obsesi ingin selalu memimpin yang disertai ambisi untuk merebut pucuk pimpinan adalah sarana yang paling rawan munculnya kedengkian. Bahkan bisa menjadi awal hancurnya sebuah negara dan umat. Karena itu, dalam konteks kepemimpinan umat, orang yang pertama kali terbenam ke dalam neraka adalah ulama-ulama pendengki yang selalu berambisi menjadi pemimpin dan mengejar popularitas. Munculnya kedengkian dalam hati para ulama dan pemimpin umat sedikit demi sedikit akan menghapuskan cita-cita luhur untuk mewujudkan ittihadul ummah; persatuan umat dalam cahaya Islam.Dalam QS Al-Hujurat ayat 12 disebutkan:
"Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka karena sesungguhnya sebagian dari prasangka itu adalah dosa. Dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah pula sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain".
Penyebab keempat adalah akhlak yang buruk. Orang yang buruk akhlaknya akan kikir berbuat kebaikan dan tidak suka melihat orang lain mendapatkan kebaikan. Jika melihat sesuatu yang tidak disukainya, ia pasti akan menggerutu dan sibuk menyalahkan. Orang seperti ini hidupnya akan selalu sengsara, dan di akhirat nanti akan mendapatkan transfer pahala yang ia miliki kepada orang yang didengkinya. Rasulullah menyebutnya sebagai orang bangkrut, mufhlis. Ia membawa pahala kebaikan, tapi pahala itu habis untuk menggantikan dosa yang diperbuatnya pada orang lain.Oleh karena itu, Ibnu Sirrin pernah berucap, "Saya tidak sempat dengki di dunia ini. Kengapa saya harus dengki, apalagi perkara di dunia dan terlebih lagi dengki kepada orang saleh? Bukankah dunia ini tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan akhirat nanti. Apa perlu kita dengki? Wallahu a'lam bish-shawab.

Rabu, 10 September 2008

MENGENDALIKAN MARAH

Oleh : Ade Aziz hakim, S.Ag
Marah itu dapat merusak iman, seperti pahitnya jadam merusak manisnya madu. Tidaklah dikatakan pemberani karena seseorang cepat meluapkan amarahnya. Seorang pemberani adalah orang yang dapat menguasai diri dan hawa nafsunya ketika dia marah.
Dari Abu Hurairah, bahwasanya seorang laki-laki berkata kepada Rasulullah saw: "Berilah nasehat kepadaku, Rasulullah bersabda janganlah kamu marah lalu beliau mengulanginya janganlah kamu marah."
Amarah tidak mutlak seratus persen terlarang karena amarah itu bagian dari karunia Allah swt. Yang harus kita ketahui amarah bagaimana yang bisa membawa barokah dan amarah bagaimana yang bisa mendatangkan musibah.
Menurut Rasulullah marah itu seperti jadam yang merusak manisnya madu. Sekuat apapun keimanan seseorang kalau dia pemarah bisa rusak keimannya.
Ada orang yang lambat marahnya, lambat redanya dan lama bermusuhannya ini termasuk marah yang jelek. Ada juga orang yang cepat marah cepat juga redanya, ini termasuk marah yang kurang bagus. Ada juga orang yang cepat marah dan lambat redanya ini termasuk marah yang paling jelek. Dan yang paling bagus adalah lambat marahnya cepat redanya
Berbahagialah bagi orang yang punya kesadaran untuk menahan amarahnya, bukan tidak boleh marah tapi tahan sekuat-kuatnya. Kita tidak bisa memaksa orang lain berbuat ramah, sopan kepada kita, makin banyak harapan kita kepada orang makin berpeluang kita sakit hati, jadi kita tidak bisa memaksa orang lain bersikap seperti yang kita inginkan. Yang harus kita usahakan, kita harus bisa menyikapi orang lain dengan sikap terbaik, apapun yang mereka lakukan.
Jadi kalau ada orang yang marah jangan ditentang tapi diterima, bukannya membenarkan kemarahan tapi memahaminya untuk damai. Dengan adanya amarah kita bela keluarga kita, dengan adanya amarah kita bela agama dan dengan adanya amarah kita bela orang lemah.
Rasulullah marah pada saat yang tepat dengan alasan yang tepat hasilnya manfaat. Seperti pada saat pembagian harta setelah perang Hunaim berakhir. Kaum anshor menyebut Rasul tidak adil. Rasul marah dan berkata: "Jika Allah dan rasulnya tidak adil maka siapa lagi yang adil. Marahnya Rasul singkat, punya makna, mendalam dan tidak meyakiti siapapun tapi membangkitkan kesadaran. Yang paling penting kalau kita marah orang bisa berubah menjadi lebih baik, tanpa terluka dan tanpa kita berperilaku dzalim.
Menahan amarah adalah dengan cara, banyak istigfar banyak membaca taudz, berwudhu atau pindah dari tempat tersebut. Jangan biarkan kita berada di tempat yang memancing kemarahan dan jika kita sudah marah sebaiknya kita bertaubat kepada Allah swt.

Sabtu, 06 September 2008

Ramadhan

Keutamaan Bulan Ramadhan
Oleh: Nana Suryana

Ramadhan merupakan bulan yang Istimewa dibanding dengan bulan-bulan yang lain karena di dalamnya terdapat berbagai kemuliaan
diantaranya:
1. Dilipat gandakannya Amal
اذاجاء رمضان فتحت ابواب الجنة وغلقت ابواب النار. وصفدة الشياطين
Apabila datang bulan Ramadhan, maka dibukalah pintu-pintu surga dan dikunci pintu-pintu neraka dan syetan-syetan dibelenggu
2. Merupakan bulan ampunan
من صام رمضان ايمانا واحتسابا غفرله ماتقدم من دنبه
Barang siapa berpuasa di Bulan ramadhan didasari oleh keimanan dan keikhlasan maka baginya ampunan atas dosa-dosanya yang telah lalu

Tadarus Bukti Cinta kita pada Islam
Oleh: Anggi Susilo, S.HI.

Allah menciptakan waktu, hari dan bulan sebagai petunjuk dan pengingat manusia kepada Rabb-Nya...oleh karena itu sudah sepantasnya manusiapun harus memelihara agamanya.Salah satu bentuk dari kita memelihara agama adalah dengan membaca kitab Al-Quran
Iqra...bacalah...

1. Karena dengan hanya membaca kamu akan mendapat ganjarannya

المَاهِرُ بِالقُرْانِ مَعَ السَفَرَةِ الكِرَامِ البَرَرَتِ. وَالَّذِى يَقْرَؤُهُ وَهُوَ عَلَيْهِ شاَقٌ يُتَعْتِعُ فِيْهِ لَهُ اَجْرَانِ
Orang yang pandai membaca Al Qur'an akan bersama malaikat yang mulia lagi berbakti, dan yang membaca tetapi sulit dan terbata-bata maka dia mendapat dua pahala. (HR. Bukhari dan Muslim).

2. Pahala berlipat

مَنْ قَرَأَ حَرْفاً مِنْ كِتَابِ اللهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرٍ اَمْثَالِهَا
Barangsiapa membaca satu huruf dari Al Qur'an, maka baginya satu pahala, dan satu pahala diganjar sepuluh kali lipat. (HR. Attirmidzi).

3. Sarana Berdialog dengan Tuhan

إِذَا اَحَبَّ اَحَدُكُمْ أَنْ يُحَدِّثَ رَبَّهُ فَااليَقْرَأَ الْقُرْأَنَ
Apabila seseorang ingin berdialog dengan Robbnya, maka hendaklah dia membaca Al Qur'an. (HR. Adailami dan Al Baihaqi).Kini Ramadhan telah tiba.mari kita perbanyak Amalan, sebagai bekal kita kelak diakhir zaman